Selasa, 30 Juli 2019

WHAT HAPPENED LAST NITE :

WHAT HAPPPENED LAST NITE :
* US Dolar kembali menguat pada perdagangan hari Senin kemarin, bertahan di dekat level High dua bulanan menjelang perkiraan Pemotongan suku bunga US yg pertama sejak krisis keuangan.
Federal Reserve diperkiraan memotong suku bunga pada hari Rabu sebesar 25 basis poin.
Pemotongan Suku Bunga tersebut diangap sebagai jalan pintas untuk melindungi pertumbuhan ekonomi US. dari ketidakpastian ekonomi Global dan tekanan perdagangan.

* DXY (Indeks dolar) naik 0,02% pada perdagangan sore di 98.027. Efek lanjutan dari laporan GDP AS yang lebih baik dari perkiraan Jumat kemarin tampaknya masih menjadi pendukung indeks USD.
Tetapi beberapa pelaku pasar juga berpendapat bahwa penguatan USD seiring dengan sikap Wait and See pasar utk melepas posisi menjelang keputusan Fed mengenai Suku Bunga.

* Presiden Donald Trump pada hari Senin kemarin kembali mendesak Federal Reserve untuk membuat
"pemotongan suku bunga kecil" minggu ini, meningkatkan tekanan bank sentral untuk menurunkan pinjaman biaya lebih dari yang diharapkan Wall Street.

* Perunding perdagangan AS dan Cina bertemu di Shanghai minggu ini untuk pertemuan pertama mereka dan berbicara sejak gencatan senjata G20 bulan lalu untuk mencari jalan keluar bagi kedua belah untuk menyelesaikannya perbedaan mendalam tentang cara mengakhiri perang dagang yg telah berjalan selama setahun.

* Dari laporan data JAPAN Retail Sales : Rilis 0.5% ~ Forecast 0.2% ~ Last 1.3%
Penjualan ritel Jepang naik 0,5% pada Juni dari tahun sebelumnya,
dibandingkan dengan perkiraan median sebesar 0,2% dalam jajak pendapat Reuters dari
ekonom.

* Pasar perumahan Inggris tampaknya mendapat manfaat dari jeda singkat kekhawatiran Brexit, tetapi pertumbuhan pinjaman konsumen ada pada kondisi terlemah dalam lebih dari lima tahun terakhir, menambah sinyal pertumbuhan ekonomi yg Mixed.



* Inggris tidak akan secara otomatis memiliki akses langsung ke dalam pasar keuangan Uni Eropa
setelah Brexit, bahkan jika memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh Brussels, di bawah
dokumen kebijakan diterbitkan Uni Eropa.

* Uni Eropa kurang siap untuk No Deal Brexit dibanding dengan Inggris sendiri yg tampaknya lebih siap utk No Deal Brexit (Benarkah…?), berpotensi membuat Perusahaan-perusahaan Inggris mengalami kerugian jika tidak ada perjanjian transisi, demikian komentar dari beberapa pejabat di kamar dagang Inggris.

0 Comments:

Posting Komentar

Kalender Ekonomi