Senin, 29 Juli 2019

Review Fundamental Jum'at 16 Juli 2019


WHAT HAPPENED LAST FRIDAY, 26th July 2019 :
* US Dolar menguat pada perdagangan hari Jumat kemarin, mencetak High dalam dua bulan terakhir seiring data US Advance GDP yang dirilis lebih baik dari perkiraan, namun rilis data tersebut
tidak mengubah pandangan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir.
Kenaikan dolar juga dibantu oleh *Melebarnya perbedaan Yield Obligasi antara AS dan Jerman*. Spread bertahan pada level tertinggi dua bulan di level 250,5 basis poin.

* Dari Laporan Data : Rilis 2.1% ~ Forecast 1.8% ~ Last 3.1%.
PDB AS tumbuh pada kwartal kedua ini pada 2,1% pada kuartal kedua, lebih lemah dari kwartal pertama 3,1% pada kuartal pertama tetapi lebih kuat dari 1,8% yang diproyeksikan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Menurunnya GDP Amrik dibanding kwartal pertama didorong oleh melemahnya pengeluaran konsumen, yang merupakan efek dari untuk penurunan impor dan peningkatan inventaris yang lebih kecil.

* Indeks USD juga mendapat dukungan penguatan dari penasihat Gedung Putih Larry Kudlow yang mengatakan kepada CNBC Televisi Amerika Serikat telah mengesampingkan intervensi di pasar mata uang untuk melawan melemahnya mata uang negara lain untuk membantu eksportir mereka.

* Pada akhir perdagangan sesi US, indeks dolar naik 0,2% pada 98,009, setelah sebelumnya mencapai levelnya level tertinggi sejak akhir Mei di 98.088. pergerakan harga Indeks USD ini merupakan penguatan sebesar 0,9% pada level mingguan menyusul kenaikan sekitar 0,4% minggu sebelumnya.

* FedWatch CME Group ; Fed berpotensi menurunkan biaya pinjaman utama minggu ini, dengan 81% peluang pemotongan seperempat poin.

* Dari Laporan Data JAPAN CORE CPI y/y ; Rilis 0.9% ~ Forecast 0.8% ~ Last 0.9%
Indikator inflasi utama Tokyo tetap stabil di bulan Juli, lebih baik dari forecast.


* Jarang sekali prospek *ekonomi Inggris begitu tidak jelas* untuk seorang perdana menteri yang baru
Boris Johnson, dengan kondisi dimana *tingkat pengangguran terendah dalam 44 tahun bercampur dengan dengan tanda-tanda perlambatan bisnis atau bahkan potensi resesi.*

* Irlandia mengatakan pada hari Jumat bahwa pendekatan yg dilakukan oleh Perdana Menteri Boris Johnson untuk Brexit *“sangat tidak membantu"* dan bahwa Boris tampaknya muncul utk membawa Inggris pada pada jalur yg berbenturan denganUni Eropa yang akan mengecilkan potensiBrexit secara tertib dengan kesepakatan.

* Bank of England akan mencoba melawan arus gelombang pelonggaran kebijakan yang sedang melanda Bank Sentral negara negara lai, BoE akan mencoba untuk tetap menjaga prospek kenaikan suku bunga di masa depan, bahkan saat Perdana Menteri Boris Johnson meningkatkan risiko guncangan Brexit bagi perekonomian

0 Comments:

Posting Komentar

Kalender Ekonomi